Kepulan asap di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. (AP/Yudha Prabowo)
Jakarta, CNN Indonesia --
Keluarga korban tragedi Kanjuruhan mempertanyakan penggunaan gas air mata dan meminta pengusutan tuntas atas kejadian tragis yang memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia dan dunia.
Harry merupakan salah satu orang yang kehilangan anggota keluarga dalam tragedi Kanjuruhan. Pria yang sedang bekerja di Jakarta itu harus berpisah selamanya dengan orang yang ia cintai.
"Hari Kamisnya itu pamitan sama saya, biasanya enggak mau foto bareng kok itu minta foto, padahal itu masuk kerja. Izin di stasiun. Itu foto terakhir sama saya," ujar Harry menahan haru bercerita di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
"Ya kami berharap ya kasusnya itu tolong dituntaskan, kenapa kok sampai kejadian begitu? Padahal itu pertandingan sudah kondusif enggak ada kejadian. Kok sampai ngeluarkan gas mata sampai banyak itu?," kata Harry ketika ditanya harapan soal ujung pengusutan kasus tragedi Kanjuruhan.
Dalam video tersebut tak dijelaskan siapa anggota keluarga Harry yang menjadi korban pada malam usai matchday ke-11 Liga 1.
Selain Harry, dalam video yang dirilis pada Kamis (6/10) pagi terdapat wawancara lain dengan orang tua korban tragedi Kanjuruhan yang selamanya ditinggal sang buah hati.
Gas air mata yang disinggung Harry menjadi salah satu tanda tanya besar dalam insiden di stadion kandang Arema FC. Barang tersebut secara jelas dilarang dalam regulasi FIFA, sementara PSSI dalam regulasi keamanan dan keselamatan di stadion menyatakan pelarangan membawa senjata api dan senjata pengurai massa.
Nyatanya penggunaan gas air mata diakui Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afianta yang menyebut polisi menembakkan gas air mata karena para pendukung Arema tak puas dan turun ke lapangan. Polisi menganggap aksi mereka membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Menkopolhukam Mahfud MD pun menyebut penggunaan gas air mata diarahkan ke penonton.
Pengakuan soal pedih dan kesulitan napas lantaran gas air mata juga diakui penonton serta pelatih Arema FC Javier Roca.
[Gambas:Video CNN]
(nva/rhr)